Insights
Dresyamaya Fiona
•
3 menit
Baca
•
Nov 25, 2024
Terdapat beberapa cara investasi jagung bagi para investor pemula. Hal ini dikarenakan tergantung pada toleransi risiko, tujuan investasi, dan pengetahuan pasar. Berinvestasi di sektor biji-bijian membuka kemungkinan untuk spekulasi, strategi lindung nilai, diversifikasi, dan opsi pengiriman barang secara fisik.
Investor dan pedagang dapat berpartisipasi dalam pasar biji-bijian melalui kontrak berjangka, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), saham perusahaan penghasil biji-bijian, dan perwalian investasi real estate (REIT) yang berspesialisasi dalam lahan pertanian.
Kontrak berjangka menjadi salah satu cara investasi jagung yang umum dilakukan. Hal ini dikarenakan metode ini menjadi cara sederhana bagi investor untuk mendapatkan akses ke fluktuasi harga biji-bijian.
Investor dapat terlibat dalam kontrak berjangka panjang atau pendek untuk berspekulasi tentang pergerakan harga atau untuk melindungi posisi yang ada.
Namun, perdagangan berjangka memerlukan manajemen yang cermat terhadap persyaratan margin, biaya rollover, dan risiko yang terkait dengan pengiriman.
ETF komoditas terdiri dari kumpulan kontrak berjangka, memungkinkan investor untuk mendapatkan eksposur tanpa terlibat dalam perdagangan langsung.
Cara berinvestasi melalui bursa ETF bisa menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin mendiversifikasi portofolio dengan komoditas seperti jagung, emas, atau minyak.
Namun, penting untuk memahami mekanisme bagaimana dana ini beroperasi, karena kinerjanya dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti biaya rollover dan kondisi pasar.
REIT lahan pertanian yang memiliki lahan pertanian mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga biji-bijian, yang meningkatkan penilaian tanah dan pendapatan sewa dari kegiatan pertanian.
REIT lahan pertanian berinvestasi langsung di properti pertanian, termasuk yang digunakan untuk produksi jagung. Hal ini memberi investor eksposur langsung ke lahan tempat jagung ditanam, memungkinkan mereka untuk mendapatkan keuntungan dari kinerja sektor pertanian.
Ekuitas umumnya lebih likuid daripada investasi langsung di lahan pertanian atau kontrak berjangka, memungkinkan investor untuk membeli dan menjual saham dengan lebih mudah. Likuiditas ini dapat memberikan fleksibilitas lebih dalam mengelola portofolio investasi.
Permintaan global untuk jagung terus meningkat karena pertumbuhan populasi, peningkatan konsumsi daging (karena jagung adalah pakan ternak utama), dan penggunaan dalam biofuel. Perusahaan yang secara efektif memanfaatkan permintaan ini mungkin mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam pendapatan dan harga saham mereka.
Selain itu, cara investasi jagung juga bisa dilakukan melalui reksa dana dengan berfokus pada komoditas pertanian jagung yang memberikan eksposur ke beragam investasi.
Reksa dana dikelola oleh para profesional berpengalaman yang menganalisis tren pasar, mengevaluasi kinerja perusahaan, dan membuat keputusan investasi atas nama investor.
Dengan berinvestasi dalam reksa dana, investor dapat memperoleh eksposur ke beragam aset tanpa harus membeli setiap sekuritas individu, membantu menyebarkan risiko.